Postingan

Membentuk Pendidikan yang Mendidik

Sejarah manusia adalah manuskrip yang tidak akan pernah pudar hingga akhir zaman nanti. Manusia berkembang atas dasar kemauan dan kemampuannya sendiri dalam membentuk suatu peradaban. Kita yakini bahwa peradaban manusia sudah ada sejak dunia ini ada dan kita tidak bisa menghitung kapan manusia ada pertama kali dan pada tahun berapa peradaban manusia mulai terbentuk. Apakah semua itu ada secara tiba-tiba? Tentunya tidak karena manusia memiliki akal sejak ia dilahirkan. Orang zaman sekarang meyakini peradaban manusia zaman dahulu tidak boleh diangap remeh, bahkan diakui bahwa peradaban manusia dahulu bisa lebih maju dari era sekang. Lagi-lagi apakah itu suatu kebetulan kalau manusia zaman dahulu bisa memiliki peradanan semaju itu? Lihat saja Borobudur, Majapahit, Prambanan, Situs Gunung Padang, dan masih banyak lagi. Itu semua adalah hasil olah pikir manusia yang memanfaatkan kalnya untuk membangun suatu peradaban yang sampai sekarang hasil bendanya masih bisa kita nikmati sebagai obyek ...

Melihat Fenomena Ultraman Pada Generasi Muda

Siapa yang menyangka kalau serial kartun yang sering mengisi hari-hari anak generasi 90-an ini menjadi memori yang sangat melekat pada generasi saat itu hingga kini. Namun kita tidak akan membahas terlalu panjang lebar tentang dunia kartun, melainkan fokus kita adalah membahas tentang fenomena khusus yg disebut anak-anak muda sekarang dengan fenomena “Utraman”. Kalau kita gambarkan sedikit tentang sosok ini maka memori kita ingat betul dengan sosok yang tinggi besar, memiliki kekuatan super yang dapat diakses dari dalam dirinya, kemudian dengan dibantu sebuah alat kecil sebagai media penghubung kekuatan untuk bisa mengakses kekuatan dari manusia cahaya ini “Ultraman”. Itulah gambaran sederhana yang sangat melekat pada memori kita tentang sosok ini. Bagaimana kalau gambaran dari sosok Ultraman ini menjadi sesuatu yang bukan lagi sekadar serial anak-anak namun menjadi sesuatu yang sangat filosofis? Seperti namanya “Ultra-Man” atau kalau kita terjemahkan dalam bahasa yang mudah dipahama...

Malas Itu Dosa?

  Benarkah  malas itu termasuk perbuatan dosa?  Pernah nggak kalian para pembaca setia bloger, mendengar ungkapan atau celotehan seperti judul di atas ulisan ini? Kita semua sebagai anusia memang ladangnya salah dan ketidaktahuan. Dari awal penciptaanya pun manusia terlahir bukan dalam bentuk yang sepenuhnya sempurna dengan segala hal. ada beberapa kondisi yang memungkinkan manusia lebih baik ketimbang makhluk lainya. Dengan kemampuan akal yang luar biasa manusia dapat membangun dan merencanakan apapun sesuai kemampuanya. Orang bekerja adalah bentuk pilihan manusia yang paling sederhana namun menjadi vital bagi keberlangsungan kehidupan kedepannya. Aktivitas perkerjaan yang menumpuk sering kali membuat manusia mudah lelah atau bahkan mudah menyerah dalam mengatasi keadaannya.  Ya memang betul kalau kerja itu melelahkan, tapi dibandingkan orang yang masih pengangguran atau tidak kerja, kemudian menggantungkan hidup dari pemberian orang tua. Memilih bekerja sesuai deng...