Malas Itu Dosa?

 

Benarkah  malas itu termasuk perbuatan dosa? 

Pernah nggak kalian para pembaca setia bloger, mendengar ungkapan atau celotehan seperti judul di atas ulisan ini? Kita semua sebagai anusia memang ladangnya salah dan ketidaktahuan. Dari awal penciptaanya pun manusia terlahir bukan dalam bentuk yang sepenuhnya sempurna dengan segala hal. ada beberapa kondisi yang memungkinkan manusia lebih baik ketimbang makhluk lainya. Dengan kemampuan akal yang luar biasa manusia dapat membangun dan merencanakan apapun sesuai kemampuanya. Orang bekerja adalah bentuk pilihan manusia yang paling sederhana namun menjadi vital bagi keberlangsungan kehidupan kedepannya. Aktivitas perkerjaan yang menumpuk sering kali membuat manusia mudah lelah atau bahkan mudah menyerah dalam mengatasi keadaannya. 

Ya memang betul kalau kerja itu melelahkan, tapi dibandingkan orang yang masih pengangguran atau tidak kerja, kemudian menggantungkan hidup dari pemberian orang tua. Memilih bekerja sesuai dengan apa adanya adalah pilihan yang paling tepat di era-era pandemi saat ini. Kalau kita hanya berpangku tangan mengharap pemberian orang lain atau bantuan dari orang lain, apakah itu bisa kita sebut dengan malas? di saat banyak orang di PHK kemudian pengangguran dimana-mana. Lantas bijakkah kita bila masih mengharapkan bantuan dari orang lain. Tentu itu bukan bpilihan yang bijaksana.

"Orang yang malas telah membuang kesempatan yang diberikan Tuhan. Padahal, Tuhan tidak pernah menciptakan sesuatu dengan sia-sia." - Mario Teguh

Fungsi akal yang sangat luas dan hampir tidak terbatas, memungkinkan kita ubtuk terus bergerak sesuai roda hidup yang berjalan. Tidak ada pilihan untuk menganggur atau memohon bantuan dari orang lain, disamping kebutuhan tiap hari semakain bertambah. Namun, akan ada banyak pilihan bagi orang yang terus bergerah kedepan untuk mencari hal-hal baru dalam dunia kerja atau bahkan pendidikan dan karir masa depan. Sangat banyak sekali kemungkinan pilihan itu untuk kita pilih dan kita jalani sebagai bentuk kodrati manusia.jangan biarkan celah-celah kemalasan itu hadir pada diri kita, lakukan aktivitas yang memang itu bermanfaat bagi karir kita.

 Berikan kemampuan terbaik bagi hal-hal yang sudah kita pilih bagi hidup kita, rasa malas itu memang akan hadir dan menyusup disetiap celah-celah diri kita, namun ada banyak kemungkinan untuk bisa memilih yang bermanfaat dan berguna bagi kehidupan ini untuk kita banggakan diusia tua nanti pada keluarga kita, atau orang tua, dan bahkan kebanggan itu bisa menjadi kebanggan dari orang lain juga seperti keluarga. sifat malas adalah pendamping dari kisah peradaban manusia, namun menjadi produktif dan tidak malas adalah kebijaksanaan yang lebih berharga.

Blog ini adalah tulisan pertama saya sebagai orang yang berminat untuk belajar di dunia bloger. Mungkin sebatas itu yang mungkin dapat penulis utarakan lewat tulisan ini, semoga tulisan ini memiliki arti yang baik untuk kalian pembaca setia bloger dan bagi penulis sendiri yang masih banyak untuk belajar. Kalau ada ketertarikan dari tulisan ini atau mungkin bisa kita sharing seputar hal-hal menarik lainya, silahkan  teman-teman pembaca bisa tinggalkan pesan dikolom komentar. Terima kasih.bintN

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membentuk Pendidikan yang Mendidik

Melihat Fenomena Ultraman Pada Generasi Muda